Sunday, 16 May 2010

Pura Sakenan di malam Malam Hari Raya Galungan.

Sore hari pada tanggal 12 Mey 2010 aku dapat sms dari teman, Di hari-hari besar seperti ini  teman , sahabat  saudara  biasanya  mengucapkan selamat hari raya,  ehhhhh ternya Ketut Darmana sms mengajak ke Pura Dalem Sakenan untuk (tangkil) melakukan persembahyangan.
Untuk mempercepat waktu SMS aku balas Ok, karena ada waktu luang, apalagi aku senang ketempat-tempat suci.  Silahkan jemput aku dan telp teman lainnya siapa saja yg ikutan. Berapa jam kemudian datanglah mereka berdua kira-kira jam 9 malam, dan Made Apion menyusul, peserta jadinya 4 orang. Selanjutnya langsung kami meluncur ke lokasi Pura.
Suasana emang sangat sepi dan aura di sana emang masih terasa bagus. Kamu melakukan sedikit ritual untuk masuk ke halaman pura, dan  selanjutnya membuka pintu gerbang yg di ikat sama tali ( yg tidak terkunci) menuju ke halaman utama pura, kamu bertiga berjalan menuju ke pura utama yang palung barat, persiapan berupa (Pejati)  dan lain-lainnya semua  kami siapkan untuk kami haturkan kepada Hyang Widhi penunggu Pura disana. Beberapa menit kemudin hpku berbunyi ternyata Made Apion menyusul, langsung saya suruh dia masuk ke halaman pura, karena lokasinya yg sedikit jauh dari  Jaba Pura Made Apion sedikit agak canggung untuk masuk, katanya harus di jemput di luar pura.
Begitulah ceritanya kami berempat bisa sampai di Pura Dalem Sakenan. KAmi bercerita mengenai sejarah Pura dan banyak lagi sampai jam satu Malam kami pulang kerumah masing-masing.


Friday, 14 May 2010

Pantai Mertasari di malam hari

Cerita menggelikan di pantai Mertasari.
Saya berdua pada tanggal 13 Mei 2010 iseng duduk2  di pantai Mertasari dengan Made bercerita ngalor ngidul mengisi waktu yang luang, padahal banyak pekerjaan lain yang bisa di kerjakan. Karena situasi dan kondisi itu saya sampai di pantai ini dengan Made (menghilangkan kepenatan hidup)  Cerita Lucu ini terjadi pada saat datang seorang tamu yang bernama Phillip, berasal dari Australia, waktu itu kurang lebih jam 02.00, dia bercerita kesana kemari mengenai kehidupannya and pada saat tertentu dia menangis mengingat kenangan dengan anaknya, yang no 2 meninggal di australia pada waktu bersama keluarga mandi di pinggir pantai. Karena waltu sudah larut kami mencoba mengantar Phillip ke hotelnya. Dalam perjalanan  dia tidak tau jalan mengenai hotelnya maklum orang asing dan ejaan bahasa dan mimiknya dengan kita sedikit berbeda sulit di mengerti. Kami bertiga keliling2 mencari alamat hotel yg berlokasi di sanur  sekitarnya. Pada waktu tertentu Philip bilang sebainya kita  mencari minum aja dulu, sebentar setelah dia tenang mungkin bisa ketemu alamatnya. Kami menciba mencari warung yang masih buka dan langsung kami mampir dan memesan tiga minuman bir bintang kecil, ehhh ternyata yang datang bir besar si Philip langsung komplin dan mengenai harga juga terlalu mahal, dan terjadi tawar menawar langsung tancap gas dan kami kembali kelokasi semula, Kepinggir pantai. Disitu Phillip bercerita kembali dengan Made dan saya tidur tiduran di pasir pantai, karena kelelahan dan sedikit mengerti bahasanya akhirnya ketiduran.
 Okkkk. sampai di situ aja dulu, sebenarnya banyak yang dia ceritakan kepada kami baik keluarga maupun yg lainnya. Selanjutnya........bersambung yaaaa.
Hee ternyata dia seorang Homoseksual!!!!!


Sport Mancing Benoa Harbor

        Suasan di Pemancingan di Pelabuhan Benoa memang sedikit unik dan asik , kita pasti akan disuguhi suasana serba gratis kecuali beli kopi panas dan nasi bungkus kalau perut lagi lapar.
Contohnya ada musik yang berjalan di sekitar pelabuhan dan hiruk pikuk pesawat penumpang baik yang mau berangkat atau mau landing ke pelabuhan Ngurah Rai.
       Yang lebih seru lagi apalagi pancingan di makan sama ikan, suasana akan semakin meriah. Karena ikan-ikan disini besar-besar.  Akan tetapi  sebainya kita harus bersabar karena kapal-kapal yang lewat akan mengganggu ikan-ikan disana, dan peluang untuk mendapatkan  ikan lebih sedikit.