Wednesday 1 September 2010

Delapan Kebohongan Seorang Ibu‏

     Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata: “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

      Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sendokku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
      Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

      Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
      Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
      Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
      Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
      Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

      Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu !”
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.
     Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Bukti Sebuah Kasih ( Kiriman dari seorang teman)

 
...teman, kiriman kawanku ini adalah sepenggal kisah nyata tentang kasih seorang bapak kepada anaknya , yang tidak mengenal strata sosial , semoga menjadi bahan kita melihat kedalam hati kita yang paling dalam , dan memahami makna kasih dan pengorbanan...
salam,
belly.

bukti sebuah kasih...
One day, Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sudah malam... Dan sampai ciputat, ini perut dah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan ciputat..lagi asik asiknya menikmati pecel lele,  masuklah seorang bapak, dengan istri dan 2 anaknya.. Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong.. Dan bapak ini memesan 2 piring nasi dan ayam goreng utk istri dan anaknya. Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..
Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri dan anaknya menikmati makanan ini. Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali, dan sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan tetapi ada senyum bahagia di wajahnya..
Lalu saya mendengar dia berkata.."makan yg puas to..ini hari ulang tahunmu.." Saya mau nangis mendengarnya..seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung..memberi ayam goreng murahan dipinggir jalan, utk hadiah anaknya ultah..
Saya teringat lagu yang dinyanyikan jefrey chandra, "ku tahu, Bapa peliharaku..Dia baik Dia baik"..
Hampir hampir mau menangis rasanya diwarung itu.. Segera sebelum air mata Tumpah, saya berdiri, dan membayar makanan saya, dan juga dgn pelan pelan saya bilang sama penjaga warung..."mas,tagihan bapa itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe"
Lalu lekas lekas saya pergi.kisah ini ditulis, utk bahan perenungan..bahwa Bapa pelihara kita..jangan takut, Dia tahu yg terbaik..dan satu lagi..jangan pernah mengeluh..
Ingat, kita makan di sushithei, tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia..
-o0o-

Tuesday 20 July 2010

Sport Mancing Benoa Harbor 2

Sport Mancing Benoa Harbor
Menjelang Malam


Sport Mancing Benoa Harbor
di Pagi Hari

Sunday 16 May 2010

Pura Sakenan di malam Malam Hari Raya Galungan.

Sore hari pada tanggal 12 Mey 2010 aku dapat sms dari teman, Di hari-hari besar seperti ini  teman , sahabat  saudara  biasanya  mengucapkan selamat hari raya,  ehhhhh ternya Ketut Darmana sms mengajak ke Pura Dalem Sakenan untuk (tangkil) melakukan persembahyangan.
Untuk mempercepat waktu SMS aku balas Ok, karena ada waktu luang, apalagi aku senang ketempat-tempat suci.  Silahkan jemput aku dan telp teman lainnya siapa saja yg ikutan. Berapa jam kemudian datanglah mereka berdua kira-kira jam 9 malam, dan Made Apion menyusul, peserta jadinya 4 orang. Selanjutnya langsung kami meluncur ke lokasi Pura.
Suasana emang sangat sepi dan aura di sana emang masih terasa bagus. Kamu melakukan sedikit ritual untuk masuk ke halaman pura, dan  selanjutnya membuka pintu gerbang yg di ikat sama tali ( yg tidak terkunci) menuju ke halaman utama pura, kamu bertiga berjalan menuju ke pura utama yang palung barat, persiapan berupa (Pejati)  dan lain-lainnya semua  kami siapkan untuk kami haturkan kepada Hyang Widhi penunggu Pura disana. Beberapa menit kemudin hpku berbunyi ternyata Made Apion menyusul, langsung saya suruh dia masuk ke halaman pura, karena lokasinya yg sedikit jauh dari  Jaba Pura Made Apion sedikit agak canggung untuk masuk, katanya harus di jemput di luar pura.
Begitulah ceritanya kami berempat bisa sampai di Pura Dalem Sakenan. KAmi bercerita mengenai sejarah Pura dan banyak lagi sampai jam satu Malam kami pulang kerumah masing-masing.


Friday 14 May 2010

Pantai Mertasari di malam hari

Cerita menggelikan di pantai Mertasari.
Saya berdua pada tanggal 13 Mei 2010 iseng duduk2  di pantai Mertasari dengan Made bercerita ngalor ngidul mengisi waktu yang luang, padahal banyak pekerjaan lain yang bisa di kerjakan. Karena situasi dan kondisi itu saya sampai di pantai ini dengan Made (menghilangkan kepenatan hidup)  Cerita Lucu ini terjadi pada saat datang seorang tamu yang bernama Phillip, berasal dari Australia, waktu itu kurang lebih jam 02.00, dia bercerita kesana kemari mengenai kehidupannya and pada saat tertentu dia menangis mengingat kenangan dengan anaknya, yang no 2 meninggal di australia pada waktu bersama keluarga mandi di pinggir pantai. Karena waltu sudah larut kami mencoba mengantar Phillip ke hotelnya. Dalam perjalanan  dia tidak tau jalan mengenai hotelnya maklum orang asing dan ejaan bahasa dan mimiknya dengan kita sedikit berbeda sulit di mengerti. Kami bertiga keliling2 mencari alamat hotel yg berlokasi di sanur  sekitarnya. Pada waktu tertentu Philip bilang sebainya kita  mencari minum aja dulu, sebentar setelah dia tenang mungkin bisa ketemu alamatnya. Kami menciba mencari warung yang masih buka dan langsung kami mampir dan memesan tiga minuman bir bintang kecil, ehhh ternyata yang datang bir besar si Philip langsung komplin dan mengenai harga juga terlalu mahal, dan terjadi tawar menawar langsung tancap gas dan kami kembali kelokasi semula, Kepinggir pantai. Disitu Phillip bercerita kembali dengan Made dan saya tidur tiduran di pasir pantai, karena kelelahan dan sedikit mengerti bahasanya akhirnya ketiduran.
 Okkkk. sampai di situ aja dulu, sebenarnya banyak yang dia ceritakan kepada kami baik keluarga maupun yg lainnya. Selanjutnya........bersambung yaaaa.
Hee ternyata dia seorang Homoseksual!!!!!


Sport Mancing Benoa Harbor

        Suasan di Pemancingan di Pelabuhan Benoa memang sedikit unik dan asik , kita pasti akan disuguhi suasana serba gratis kecuali beli kopi panas dan nasi bungkus kalau perut lagi lapar.
Contohnya ada musik yang berjalan di sekitar pelabuhan dan hiruk pikuk pesawat penumpang baik yang mau berangkat atau mau landing ke pelabuhan Ngurah Rai.
       Yang lebih seru lagi apalagi pancingan di makan sama ikan, suasana akan semakin meriah. Karena ikan-ikan disini besar-besar.  Akan tetapi  sebainya kita harus bersabar karena kapal-kapal yang lewat akan mengganggu ikan-ikan disana, dan peluang untuk mendapatkan  ikan lebih sedikit.


Tuesday 2 March 2010

Pekerjaan Seorang Seniman

Seorang seniman ini aku sudah mengenal namanya sekitar tahun 80an dan mulai dekat tahun 200an. Bliau adalah seniman serba bisa baik dari hal ngerajah badan (tatoo) membuat layang-layang baik kreasi baru maupun tradisional, membuat segala patung, dan lain-lain aku sangat salut.

Katanya "seorang seniman" sedikit malas dan semau gue eh ternyata emang benar.
Sekarang bliau fokus hanya mengerjakan wadah pengabenan.Di bali di kenal sebagai sarana  atau tempat pengangkut mayat.

Apapun yang bliau kerjakan pasti menghasilkan karya yang bagus. Dan itulah SEORANG SENIMAN !!! Kalau dengan sahabatnya dia akan bantu sekuat tenaga  akan tetapi dengan orang lain bukan tsababat  dengan berbagai alasan  tidak mau bekerja dan tidak ada inspirasi dia tidak mau ambil pekerjaan itu biarpun dana yang disediakan ada.
 
Emang susah dengan seorang seniman!!!

Bekerja di Royal Karibbian

Monday 1 March 2010

Tuak salah satu "Minuman Khas Bali"

Minuman Khas Bali salah satunya adalah  tuak. Tuak di buat dari sadapan air bunga pohon jake (enau), nyuh (kelapa) dan ental (lontar/siwalan). Dari sanalah muncul berbagai macam jenis tuak, seperti tuak nyuh, tuak jake dan tuak ental. Tuak jake banyak di buat di daerah Tenganan Gunung dan Bebandem, tuak nyuh banyak di buat di daerah yang banyak pohon kelapanya seperti pikat, pidpid, gunaksa dll. Sedangkan tuak ental di kenal di daerah yang banyak di tumbuhi pohon ental seperti Merita, Culik, Tianyar, Kubu dll.

Tuak jeke lebih terasa enak, bersifat netral, proses dalam tubuh lebih cepat dan sering kencing, tuak nyuh kadar alkoholnya lebih keras dari tuak jake, sedangkan tuak ental lebih berat kadar alkoholnya di bandingkan dengan tuak nyuh, rasanya lebih gurih akan tetapi akan membuat lebih cepat mabok.

Paling baik minum tuak adalah 1 sampai 2 gelas  sehabis makan. Namun yang lebih sehat lagi tidak minum tuak hahaha.  Sedangkan Photo yang di bawah ini ada tuak jake yang kadar alkoholnya lebih rendah  akan tetapi akan sangat memabukan kalau minum banyak benar ngak.